collecting

collecting
braight

Monday, July 12, 2010

smooth touch

Belaian Lembut

A

ku terbayang selalu dengan masa kecilku dulu. Masa-masa yang penuh dengan canda tawa, suka ria, kasih sayang dari sang bunda tercinta dan bimbingan dari ayah yang teraksih dan masa-masa yang penuh dengan cita-cita. Bermain dengan teman-teman sebaya hamper aku lakukan setiap hari tanpa lelah. Walaupun aku harus pulang larut sore dengan baju yang kotor penuh lumpur dan tanah, namun ibuku tidak pernah memarahiku. Begitupun dengan sang ayah, ia selalu mengajarkan yang terbaik bagiku ketika aku sedang bermain dengan teman-teman. Ia melarang diriku untuk tidak berkata-kata sembarangan dan tidak berfanfaat.

Alangkah indahnya masa kecilku, ketika larut malam tiba sang ibu mengajak aku untuk tidur. Tetapi peraturan yang harus aku patuhi ketika aku hendak tidur ialah aku diperintahkan mencucui kaki terlebih dahulu. Bila aku sudah mencuci kedua kakiku ia mempersilahkan diriku untuk naik ketempat tidur. Sebetulnya tempat tidur yang tempati sudah sangat terlalu tua. Tempat tidur ini merupakan salah satu kenang-kenangan dari ayah dan ibuku ketika mereka berdua menikah. Mungkin aku bias membayangkan betapa tuanya usia tempat tidur itu.

Aku biasa tidur disamping kanan ibuku. Sedangkan disamping kirinya adalah adik bungsuku. Ibuku selalu menelusuri kepalaku dengan tangannya untuk mencari kutu rambut yang ada dikepalaku. Sebetulnya itu hanyalah suatu cara yang sangat jitu yang dilakukan ibuku agar aku dapat segera terlelap tidur. Sambil ia bercerita tentang masa kanak-kanak beliau yang hidup dengan saudara yang begitu banyak. Walaupun aku telah terlelap tidur, namun tangang lembut sang ibu belum juga beranjak dari kepala, seolah-olah ia tidak mau sang buah hati yaitu aku mengaruk kepalaku sendiri karna merasakan gatal.

Tangan yang sangat lembut itu telah membuat aku tertidur dengan pulasnya. Ketika sang fajar memanggil, ibuku telah terbangun dari tempat tidurnya. Sedangkan aku masih berada ditempat tidur. Ialah seorang ibu yang sangat saying terhadap anak-anaknya, ialah seorang istri yang sangat patuh terhadap suaminya dan ialah seorang hamba yang sangat taat terhadap perintah Tuhannya.

Ketika aku terbangau dari tempat tidurku aku telah disediakan banyak sekali santapan pagi dengan beraneka jenis makanan, walaupun itu hanyalah makanan sederhana. Terlebih dahulu ia menyruhku untuk mencuci mukaku kesumur yang tak jauh dari dapur rumahku. Sang ayah dan anak-anaknya memakan makanan yang telah disediakan oleh sang ibu dengan lahap. Sungguh makanan yang terbuat dari tangan seorang ibu yang sangat lembut telah membuat makanan yang sederhana tadi menjadi makanan yang sangat special dan begitu enak tiada taranya…..

Itulah pengalan kecilku dari belayan tangan yang sangat lembut dari sang ibu tercinta.

No comments:

Post a Comment


My Blog List

Search This Blog